Bahwa  Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu sejak tanggal 1 November 2024  sampai dengan tanggal 1 Desember 2024, atau setidak-tidaknya pada suatu-waktu tertentu dalam bulan November 2024 sampai dengan bulan  Desember 2024, setidak-tidaknya masih dalam tahun 2024, beralamat di Kodim 1204/Sanggau, Kab. Sanggau, Prov. Kalbar,  atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer I-05 Pontianak, yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, telah melakukan tindak pidana ”Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa izin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari” dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Kopda Jemi Nijar (Terdakwa) masuk menjadi prajurit TNI tahun 2010 melalui Pendidikan Secata PK Gel-2 di Rindam XII/Tpr, Singkawang, Prov. Kalbar selama 4 (empat) bulan, lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendidikan Infanteri di Dodiklatpur Rindam XII/Tpr selama 3 (tiga) bulan, kemudian tahun 2012 dipindah tugaskan ke Yonif 644/Wls, Kab. Kapuas Hulu, Prov. Kalbar, selanjutnya tahun 2020 dipindah tugaskan ke Kodim 1204/Sanggau sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kopda NRP 31110228220290, Jabatan Babinsa Koramil 1204-18/Nanga Mahab, Kesatuan Kodim 1204/Sanggau (Korem 121/Abw).

2. Bahwa pada hari Jum’at tanggal 18 Oktober 2024 sekira pukul 19.00 WIB Terdakwa bertengkar melalui telepon dengan istrinya (Sdri. Ni Nyoman Ayu), disebabkan istrinya tidak memiliki waktu mengurus anak karena sibuk dengan pekerjaannya sebagai penagih angsuran di CU (Credit Union) di Kab. Mempawah, sehingga diminta berhenti dari pekerjaannya, namun istri Terdakwa menolak dengan gaji yang Terdakwa hasilkan tidak mencukupi untuk kebutuhan rumah tangga dan tidak cukup untuk membayar utang-piutang sehingga istri Terdakwa tetap ingin bekerja.

3. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 Oktober 2024 sekira pukul 08.00 WIB Terdakwa mengalami sakit jantung hingga tidak sadarkan diri kemudian dibawa ke Rumah Sakit Sanggau oleh tetangga sekitar rumah Terdakwa, kemudian Terdakwa mengabarkan kepada istrinya sedang mengalami sakit dan rawat inap selama 2 (dua) hari, namun istri Terdakwa tidak memperdulikannya membuat Terdakwa kepikiran dan kalut.

4. Bahwa pada hari Jumat tanggal 1 November 2024 sekira pukul 07.00 WIB seharusnya Terdakwa masuk dinas seperti biasa namun malah tidak hadir tanpa keterangan, hal tersebut diketahui saat dilakukan pengecekan apel pagi di Makodim 1204/Sanggau, Kab. Sanggau, Prov. Kalbar oleh Pasipers Kodim 1204/Sgu (Kapten Inf Yudi Santoso) selanjutnya Pasi Pers memerintahkan Sertu Asep Rohadi (Saksi-1) menghubungi Nomor handphone Terdakwa akan tetapi tidak aktif sehingga Saksi-1 melaporkan kepada Pasi Pers Kodim 1204/Sgu dan kembali memerintahkan Saksi-1, Serma Muh. Ardi Saputra (Saksi-2) dan beberapa anggota Provost melakukan pencarian di sekitar Kota Sanggau maupun tempat tinggal Terdakwa namun tidak diketemukan.

5. Bahwa selama Terdakwa melakukan ketidak hadiran tanpa izin berada di rumah orang tuanya di Jl. Raya Mega Timur, Desa Mega Timur, Kec. Sungai Ambawang, Kab. Kubu Raya, Prov. Kalbar untuk mengamankan diri, menenangkan hati dan pikiran, sambil melakukan kegiatan membantu kedua orang tuanya berjualan nasi kuning, Terdakwa tidak memberitahukan keberadaannya baik melalui surat maupun telepon bahkan Nomor Handphonenya dimatikan.

6. Bahwa pada hari Senin tanggal 2 Desember 2024 sekira pukul 20.30 WIB Serma Jacky Umbu H.K. Hary (Saksi-3) anggota Tim Satlak Lidpamfik Pomdam XII/Tpr bekerjasama dengan anggota Jatanras Polresta Pontianak melakukan penangkapan terhadap Terdakwa di Jl. Ya’ M. Sabran, Kota Pontianak berkaitan adanya dugaan Terdakwa terlibat pelaku curanmor, kemudian sekira pukul 21.00 WIB Terdakwa diamankan sementara di Polsek Pontianak Selatan untuk dilakukan interogasi terkait Laporan Polisi Nomor LP/B/109/XII/2024/SPKT/Polsek Pontianak Selatan dalam kasus curanmor 1 (satu) unit Honda Scoopy warna Silver Hitam yang saat ini dalam proses Penyidikan di Subdenpom XII/1-5 Sanggau.

7. Bahwa atas perbuatan Terdakwa yang telah meninggalkan satuan tanpa izin Komandan satuan sehingga pada tanggal 3 Desember 2024 satuan melimpahkan perkara Terdakwa ke Pomdam XII/Tpr, dengan memerintahkan Saksi-1 melaporkan kejadian tersebut sesuai Laporan Polisi Nomor LP-16/A-16/XII/2024/Idik tanggal 3 Desember 2024.

8. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa izin yang sah dari Komandan Kesatuan atau pejabat lain yang berwenang sejak tanggal 1 November 2024 sampai dengan ditangkap tanggal 2 Desember 2024 atau selama kurang lebih 31 (tiga puluh satu hari) hari secara berturut-turut atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

9. Bahwa yang menjadi penyebab Terdakwa meninggalkan satuan tanpa izin yang sah dari Komandan Satuan  karena  memiliki banyak hutang, selain itu Terdakwa mengalami permasalahan dalam rumah tangganya yaitu hubungan Terdakwa dengan istrinya kurang harmonis karena sering bertengkar.

10. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa izin yang sah dari Komandan Kesatuan, Negara Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang dan Terdakwa maupun Kesatuannya tidak dipersiapkan dalam tugas operasi militer dan Terdakwa membawa barang inventaris satuan.